Siapa sangka ada parfum yang harganya mencapai triliunan rupiah,
apalagi parfum tersebut banyak peminatnya? Namun, di negara Arab Saudi,
orang kayanya mau merogoh kocek besar untuk membeli parfum original.
Warga Saudi menghabiskan lebih dari 6,1 miliar riyal atau Rp 71,8
triliun setiap tahun untuk membeli parfum berbahan kayu gaharu. Angka
itu menyumbang setengah dari keseluruhan belanja warga negara Teluk
lainnya terhadap pengharum berbasis kayu.
Timur Tengah dianggap sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal parfum kayu gaharu.
"Saudi, khususnya, membeli parfum kayu gaharu pada musim-musim
tertentu untuk acara khusus. Sehingga membuat pasar parfum sangat
aktif," ujar Andrew Steel, CEO Treedom Group, seperti dikutip dari Arab
News, Senin, 8 September 2014.
Menurut Steel, pasar Saudi mewakili 90 persen dari perdagangan minyak
wangi kayu gaharu di wilayah itu. Lima puluh persen dari pembelian
parfum kayu gaharu dibeli sebagai hadiah, sedangkan 50 persen sisanya
dipakai untuk konsumsi pribadi.
Banyak perusahaan yang terlibat dalam pembuatan minyak aromatik
berbahan kayu gaharu, tetapi mayoritas perusahaan di Timur Tengah
hanyalah pedagang eceran.
Pembeli harus memeriksa kualitas kayu gaharu dan memastikan, minyak
wangi itu telah dibuat sesuai dengan konvensi dan peraturan perdagangan
internasional.
Permintaan minyak wangi kayu gaharu meningkat seiring perayaan Idul
Fitri. Pedagang sering memberi diskon 50 sampai 70 persen sehingga
memicu persaingan di sektor ini, kata surat kabar itu.
Minyak wangi kayu gaharu harganya bervariasi sesuai dengan kualitas
dan sarana pembuatan. Satu pak harganya SR300 hingga SR3,000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar