Kecap
Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang sudah ada sejak tahun
1928 di daerah Benteng, Tangerang. Perjalanan Bango dimulai oleh Tjoa Pit Boen
yang pertama kali dijajakan di toko kecil di garasi rumahnya. Nama Bango dipilih pendirinya dengan satu
visi, yaitu agar produknya dapat terbang tinggi hingga ke manca negara.
Pada
tahun 2001 Kecap Bango resmi menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia. Unilever
dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan bernama PT Anugrah
Lever. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan kecap, sambal, dan saus
bermerek Bango. Unilever menguasai 65 persen saham, sisanya 35 persen dimiliki
Anugrah Indah Pelangi dan Anugrah Damai Pratama. Pada 2007, Unilever
mengakuisisi sisa saham Bango milik keluarga Kartadinata
Pada
tahun 2000 Unilever bekerjasama dengan UGM menghasilkan kedelai hitam kualitas
baik dan menjadi kekuatan rasa Kecap Bango, yaitu Mallika. Penemu kedelai Malika
ini adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian di UGM, Profesor Mary Astuti
mengemukakan bahwa kedelai hitam Mallika memiliki banyak keunggulan
dibandingkan varietas kedelai lainnya. Selain lebih tahan cekaman fisik dan
serangan penyakit, kedelai hitam Mallika juga bernutrisi
Kecap
Bango berbahan baku kacang kedelai hitam, gula kelapa, garam, dan air. Kacang
kedelai hitam difermentasi selama beberapa bulan sehingga akan menghasilkan
rasa yang berbeda dibandingkan kecap yang dibuat dengan metode kimia atau
kombinasi fermentasi dan kimia.
Produk
Kecap Bango
- Bango sachet 14 ml
- Bango pouch 85 ml
- Bango 135 ml
- Bango pouch 225 ml
- Bango 300 ml
- Bango 600 ml
- Bango pouch 600 ml
Varian baru kecap manis pedas gurih:
- Bango pedas gurih 55 ml
- Bango pedas gurih 220 ml
- Bango pedas gurih 135 ml
- Bango pedas gurih 275 ml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar