Manusia minum air susu manusia, sapi minum air susu sapi, ini merupakan prinsip yang tak dapat diubah. Namun entah mulai kapan di bawah dorongan propaganda beraneka rupa iklan susu bubuk, membuat masyarakat pada umumnya mempunyai pemikiran yang salah, yakni susu sapi adalah yang terbaik, baru kemudian air susu ibu (ASI). Namun pada kenyataannya, coba kita pikirkan, tiap pabrik susu bubuk dengan segala upaya memperbaiki susunan gizi dalam susu bubuk, tujuannya adalah supaya kualitas susu bubuknya sebisa mungkin mirip dengan kualitas ASI . Maka jelas ASI adalah pilihan paling tepat bagi bayi anda.
1.
Bayi cerdas sehat dan memiliki EQ yang baik
Jika tidak ada suatu masalah khusus,
ASI semakin di minum akan semakin bertambah banyak, jadi tidak perlu merasa
kuatir kekurangan. ASI selalu mempunyai suhu standarnya, tingkat kesegaran yang
prima dan bebas bakteri, serta mudah dicerna. ASI mengandung berbagai macam zat
antibodi yang berasal dari ibu, memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan
penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu
bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI
juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya,
untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak
mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang
mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat
dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi
yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi.
Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
2.
Ibu sehat cantik dan ceria
Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan
bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah
melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali
ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka
akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. Ketika menyusui,
pengeluaran hormon muda bertambah, menyebabkan ibu dalam masa menyusui tidak
ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi
kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Menyusui setelah melahirkan
dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita
osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui
juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara
dalam masa menopause. Juga ibu yang menyusui tidak perlu bangun tengah malam
untuk mengaduk susu bubuk, ketika pergi bertamasya juga tidak perlu membawa
setumpuk botol dan kaleng susu, bukankah bisa menjadi seorang ibu yang santai
dan gembira.
3.
Meringankan beban pengeluaran keluarga
ASI tersedia secara alamiah, ibu
hanya perlu menguasai gizi yang seimbang dan cukup, tidak perlu kuatir
kekurangan. Minum ASI bisa menghemat pengeluaran tambahan tiap bulan untuk
membeli susu, tidak perlu beli botol susu dan alat untuk mensterilkan. Lagi
pula bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih kuat, dan jarang menimbulkan
efek alergi pada tubuh, sehingga jarang sakit dan mengurangi pengeluaran biaya
pengobatan.
4.
Menyayangi bumi, menyukseskan perlindungan alam
ASI bersuhu alami segar bebas
bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan
bahan bakar, lagi pula untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan,
dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung
hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak? Melepaskan susu bubuk dan
menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang
dibuang? Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1
tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut wanita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar