Si kecil dan kurus ini menjadi favorit untuk disantap dengan nasi hangat. Apalagi jika disambal, wah jadi lapar ingin cepat-cepat jam makan siang. Ikan ini adalah Ikan teri. Ikan Teri mudah didapat hampir di seluruh perairan Indonesia. Oleh karena itu, ikan teri menjadi salah satu ikan yang cukup banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk. Banyak jenis ikan teri, namun yang cukup populer di kalangan ibu-ibu adalah ikan teri nasi atau teri medan dan ikan teri jengki. Sejauh ini, minat terhadap ikan teri jengki ini lebih dikarenakan bentuknya yang kecil dan praktis untuk dimasak, harganya yang relatif murah, dan ketersediaannya yang sangat banyak. Tapi belum banyak yang tahu bahwa dibalik tubuhnya yang mungil, teri jengki (Stolephorus insularis) menyimpan banyak manfaat yang baik bagi tubuh.
Ikan teri adalah sekelompok ikan
laut kecil, nama ikan teri biasanya diberikan bagi ikan dengan panjang maksimum
5 cm. Moncongnya tumpul dengan gigi yang kecil dan tajam pada kedua-dua
rahangnya. Mangsa utama ikan teri ialah plankton dan juga ikan yang baru aja
menetas
Kandungan kalsium dan
flour dalam ikan teri cukup besar. Ikan ini harus diawetkan agar tidak rusak
dengan cara diasinkan. Proses pengawetan yang dilakukan juga mempengaruhi
CaF2. Kandungan kalsiumnya yang tinggi
membuat ikan teri jengki ini sangat baik untuk mencegah pengeroposan tulang
atau osteoporosis. Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak
mudah larut dalam air. Selain itu, fluor yang dikandungnya juga sangat
bermanfaat bagi kesehatan gigi. Fluor adalah elemen penting dalam mencegah
karies atau lubang gigi.
Saat kita mengkonsumsi
ikan teri, hampir seluruh bagian tubuh ikan ini turut dikonsumsi, termasuk
tulangnya. Maka dari itulah, ikan teri jengki menjadi sumber fluor yang relatif
lebih mudah didapat dan murah harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar